Tak Hanya AC Milan, Siapa Saja Klub yang Pernah Kena Sanksi Berat dari UEFA di Liga Europa?

Trofi Liga Europa (c) AP Photo/Petr David Josek

Bola.net – Kompetisi Eropa seperti Liga Champions dan Liga Europa merupakan salah satu panggung paling bergengsi bagi klub-klub di benua biru. Berkompetisi di ajang ini adalah sebuah impian dan juga pembuktian kualitas bagi banyak tim.

Namun, tidak semua klub yang berhasil lolos kualifikasi bisa merasakan gemerlapnya kompetisi ini. Badan sepak bola Eropa, UEFA, ternyata memiliki catatan panjang dalam menjatuhkan sanksi berat.

Pelanggaran yang dilakukan beragam, mulai dari kasus match fixing hingga masalah finansial. Beberapa klub besar bahkan harus menerima konsekuensi berat atas kesalahan mereka.

Tidak hanya klub, dua negara juga pernah dilarang berpartisipasi di Euro sejak turnamen dimulai tahun 1960. Sementara itu, empat klub mendapat larangan tampil di Liga Champions.

Europa League sebagai kompetisi kedua UEFA pun tak luput dari sanksi tegas. Lantas, siapa sajakah klub-klub tersebut dan apa ‘dosa’ besar yang telah mereka lakukan hingga harus menerima hukuman berat dari UEFA?

Berikut adalah kisah di balik sanksi yang pernah menggemparkan Eropa.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.


1 dari 3 halaman

Dosa Pengaturan Skor dan Sanksi Terberat

Salah satu pelanggaran paling serius yang tidak bisa ditolerir oleh UEFA adalah praktik pengaturan skor. Beberapa klub harus merasakan hukuman berat akibat terlibat dalam skandal kelam ini.

Dua raksasa Turki, Besiktas dan Fenerbahce, pernah menjadi korbannya. Besiktas dilarang tampil selama satu tahun pada 2013, sementara Fenerbahce menerima sanksi yang lebih berat, yakni dua tahun.

Hukuman paling mengerikan dijatuhkan kepada klub asal Albania, Skenderbeu, pada tahun 2018. Mereka dilarang berpartisipasi di semua kompetisi UEFA selama 10 tahun dan denda 1 juta Euro akibat terbukti terlibat dalam aktivitas pengaturan skor.

2 dari 3 halaman

Masalah Finansial yang Berujung Petaka

Selain pengaturan skor, kesehatan finansial juga menjadi syarat mutlak bagi setiap klub. Raksasa Italia, AC Milan, pernah merasakan betapa ketatnya aturan Financial Fair Play (FFP).

Mereka harus rela absen dari Liga Europa musim 2019/2020 akibat melanggar aturan FFP. Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) saat itu dengan tegas menyatakan sanksi mereka.

“AC Milan dikecualikan dari kompetisi klub UEFA untuk musim olahraga 2019-2020,” demikian pernyataan dari CAS kala itu.

Klub-klub lain seperti Malaga dari Spanyol dan Dnipro dari Ukraina juga pernah mengalami nasib serupa. Mereka dihukum karena berbagai masalah finansial, mulai dari utang yang belum dibayar hingga neraca keuangan yang tidak sehat.

3 dari 3 halaman

Pelanggaran Aturan Pemain dan Lainnya

Memainkan pemain yang tidak sah juga merupakan pelanggaran serius di mata UEFA. Klub asal Swiss, FC Sion, harus menerima konsekuensi pahit saat diusir dari Liga Europa musim 2011/2012.

Hukuman tersebut dijatuhkan karena mereka nekat memainkan pemain yang direkrut saat klub masih dalam masa sanksi larangan transfer dari FIFA. Keputusan ini membuat lawan mereka, Celtic, mendapatkan kembali tempat di kompetisi.

Selain itu, klub seperti Rangers dari Skotlandia juga pernah dilarang berkompetisi. Mereka tidak dapat memenuhi tenggat waktu penyerahan laporan keuangan yang diwajibkan oleh UEFA saat klub berada dalam status administrasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *