
Aksi Gianluigi Donnarumma bersama PSG di Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Jon Super
Bola.net – PSG berhasil melangkah ke final Liga Champions usai menyingkirkan Arsenal dengan agregat 3-1. Kemenangan 2-1 di Parc des Princes pada leg kedua memastikan kelolosan mereka.
Salah satu kunci kesuksesan PSG menyingkirkan Arsenal adalah sosok tangguh di bawah mistar mereka, Gianluigi Donnarumma. Kiper Italia mantan pemain AC Milan itu bakal diandalkan PSG saat bertemu musuh lamanya, Inter Milan, di partai final.
Mikel Arteta, pelatih Arsenal, tanpa ragu melabeli Donnarumma sebagai pemain terbaik PSG di dua leg semifinal. Penampilan gemilangnya membuat frustrasi para penyerang The Gunners. “Dia membuat perbedaan,” ujar Arteta kepada TNT Sports, seperti dikutip UEFA.com.
Dari dua leg tersebut, Donnarumma total melakukan delapan penyelamatan penting. Lima di antaranya terjadi di London, saat PSG menang tipis 1-0. Di Paris, tiga dari empat shot on target Arsenal kembali dimentahkan olehnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Donnarumma sang Penyelamat
Pemain PSG dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions melawan Arsenal, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Kin Cheung
Di leg pertama, Arsenal tampil agresif dengan sepuluh tembakan, separuhnya tepat sasaran. Namun, semuanya sia-sia karena Donnarumma tampil bak tembok tak tertembus. Gol Ousmane Dembele di awal laga cukup untuk membawa pulang kemenangan.
Saat kembali bertemu di leg kedua, Arsenal tampil lebih ofensif. Total 19 tembakan mereka lepaskan, tapi hanya empat yang mengarah ke gawang. Lagi-lagi, Donnarumma menggagalkan tiga peluang berbahaya.
Satu-satunya gol Arsenal di dua leg hanya bisa lahir dari skenario bola muntah yang disambar Bukayo Saka. Selain itu, tak ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk menjebol gawang PSG. Performa ini menjadikan Donnarumma salah satu kiper paling menonjol di semifinal.

|
3 Mei 2025



|
4 Mei 2025


Kenangan Pahit Donnarumma Lawan Inter
Selebrasi kapten sekaligus penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez usai bobol gawang Barcelona di leg 2 semifinal Liga Champions 2024-2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni
Meski jadi pahlawan PSG, Donnarumma punya sejarah tak menyenangkan melawan calon lawan mereka di final: Inter Milan. Saat masih membela AC Milan, Donnarumma kesulitan menghadapi rival sekota itu. Dari 11 kali Derby della Madonnina, dia hanya menang dua kali.
Sisanya, dia menelan enam kekalahan dan tiga kali imbang. Gawangnya dijebol 21 kali dan hanya dua kali mencatatkan clean sheet. Statistik ini mencerminkan betapa sulitnya Donnarumma menaklukkan Inter.
Pertemuan terakhirnya dengan Inter terjadi pada Februari 2021. Kala itu, AC Milan dihajar 0-3 di San Siro. Donnarumma tak mampu berbuat banyak menghadapi gempuran sang rival sekota. Dua dari tiga gol Inter ke gawang Donnarumma disarangkan oleh Lautaro Martinez.
Statistik Donnarumma vs Inter
Euro 2024: Kiper Italia, Gianluigi Donnarumma (c) AP Photo/Andreea Alexandru
- Total laga: 11
- Menang: 2
- Seri: 3
- Kalah: 6
- Kebobolan: 21 gol
- Clean sheet: 2
Rekam jejak pertemuan vs Inter (semua di Serie A)
- 2015/16 | Kandang | Menang | 3-0
- 2016/17 | Kandang | Seri | 2-2
- 2016/17 | Tandang | Seri | 2-2
- 2017/18 | Tandang | Kalah | 2-3
- 2017/18 | Kandang | Seri | 0-0
- 2018/19 | Tandang | Kalah | 0-1
- 2018/19 | Kandang | Kalah | 2-3
- 2019/20 | Kandang | Kalah | 0-2
- 2019/20 | Tandang | Kalah | 2-4
- 2020/21 | Tandang | Menang | 2-1
- 2020/21 | Kandang | Kalah | 0-3
Peluang Balas Dendam di Munchen
Gianluigi Donnarumma merayakan kemenangan PSG usai laga leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 melawan Arsenal, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Aurelien Morissard
Kini, Donnarumma punya kans besar untuk menulis kisah baru melawan Inter. Kali ini bukan sebagai bagian dari Milan, melainkan bersama PSG yang lapar akan gelar Liga Champions pertama. Final di Allianz Arena bisa jadi panggung pembuktian.
Jika tampil seperti saat menghadapi Arsenal, peluang PSG meraih trofi cukup terbuka. Donnarumma bisa menebus luka-luka lama dalam duel kontra Inter. Bukan hanya soal trofi, tapi juga harga diri sebagai mantan penggawa Rossoneri.
Laga final akan berlangsung di kota Munchen, tempat di mana banyak drama Eropa terukir indah. Dan Donnarumma tentu termotivasi untuk menulis babak baru dalam kariernya—kali ini, sebagai juara.
Sumber: Transfermarkt, UEFA.com