
Pelatih PSG, Luis Enrique mengangkat trofi Liga Champions usai di final mengalahkan Inter Milan 5-0 di Allianz Arena, Munich, 1 Juni 2025. (c) AP Photo/Matthias Schrader
Bola.net – Luis Enrique menjadi sorotan usai membawa PSG meraih gelar Liga Champions pertamanya dengan kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan, Minggu (1/6/2025) dini hari. Yang lebih menyentuh, pelatih asal Spanyol itu mengenakan jersey atau kaos khusus selama perayaan kemenangan.
Jersey hitam yang dipakainya ternyata memiliki gambar putrinya, Xana, yang meninggal karena kanker pada 2019. Momen ini menjadi penghormatan pribadi di tengah kebahagiaan meraih prestasi tertinggi di klub.
Luis Enrique dikenal sering mengenang putrinya dalam berbagai kesempatan penting. Kemenangan bersama PSG kali ini menjadi salah satu momen paling emosional dalam karier kepelatihannya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Jersey Khusus Penuh Makna
Pelatih PSG, Luis Enrique mengangkat trofi Liga Champions usai di final mengalahkan Inter Milan 5-0 di Allianz Arena, Munich, 1 Juni 2025. (c) AP Photo/Matthias Schrader
Usai pertandingan final, Luis Enrique terlihat mengganti jersey tim dengan kaos hitam bergambar putrinya. Gambar tersebut menampilkan Xana kecil yang memegang bendera PSG.
Desain jersey ini terinspirasi dari momen saat Xana membawa bendera Barcelona saat Luis Enrique menjuarai Liga Champions 2015. Kini, sang pelatih menghadirkan kembali kenangan indah itu dengan warna kebanggaan PSG.
Kaos ini bukan sekadar pakaian biasa, melainkan simbol cinta seorang ayah kepada anaknya. Luis Enrique membuktikan bahwa kemenangan terbesar pun tak bisa menghapus kerinduan pada sang buah hati.
Kisah Pilu di Balik Kesuksesan
Xana meninggal dunia pada Agustus 2019 setelah berjuang melawan osteosarcoma, sejenis kanker tulang. Kepergiannya menjadi pukulan berat bagi Luis Enrique dan keluarganya.
Sejak itu, pelatih berusia 54 tahun ini kerap menyelipkan pesan untuk putrinya dalam berbagai kesempatan. Kemenangan bersama PSG menjadi momen paling tepat untuk mengenang Xana di panggung tertinggi sepakbola Eropa.
Dukungan keluarga, terutama istri dan anak-anaknya, menjadi kekuatan utama Luis Enrique. Mereka bersama-sama mendirikan Yayasan Xana untuk membantu anak-anak penderita penyakit serius.
Yayasan Xana sebagai Warisan Cinta
Bersama keluarganya, Luis Enrique mendirikan Yayasan Xana untuk menghormati putrinya. Yayasan ini fokus membantu anak-anak dan remaja yang menderita penyakit berat.
Setiap kemenangan dan prestasi yang diraih Luis Enrique selalu dikaitkan dengan semangat Xana. Bahkan, gajinya sebagai pelatih PSG pun disumbangkan sebagian untuk yayasan ini.
Dedikasinya terhadap yayasan ini menunjukkan bahwa di balik kesuksesan profesional, Luis Enrique tetap setia pada nilai-nilai keluarga. Xana mungkin telah pergi, tetapi warisannya terus hidup melalui karya sang ayah.
Bagi Luis Enrique, gelar Liga Champions kali ini memiliki makna yang sangat personal. Ini adalah trofi pertama yang ia persembahkan untuk Xana sejak kepergiannya.
Ketika semua orang membicarakan dominasi PSG di lapangan, Luis Enrique justru mengingatkan kita bahwa ada hal lebih penting dari sepakbola. Kasih sayang seorang ayah kepada anaknya takkan pernah pudar oleh waktu.