
Gelandang PSG, Vitinha. (c) AP Photo/Michel Euler
Bola.net – Musim 2024/2025 menjadi panggung bagi banyak pemain bintang di Liga Champions, terlebih bagi sang juara, PSG. Namun, di balik gemerlap sorotan gol dan selebrasi, ada satu nama yang bersinar dengan cara berbeda yakni Vitinha.
Vitinha bergabung dengan PSG pada awal musim 2022/2023. Saat itu, kepindahannya tidak banyak mengundang euforia. Maklum, sebelumnya ia sempat menjalani masa peminjaman di Wolverhampton sebagai pemain pelapis sebelum bersinar kembali bersama FC Porto.
Namun di Paris, Vitinha bukan sekadar menjalankan peran sebagai gelandang. Ia menjadi pengatur ritme permainan, layaknya konduktor orkestra. Tanpa tongkat, hanya dengan sentuhan kaki, pandangan tajam, dan naluri permainan yang matang, ia mengatur alur serangan Les Parisiens.
Dalam tekanan tinggi dan intensitas cepat khas Liga Champions, Vitinha tetap tampil kalem. Dari ketenangan itulah PSG menemukan harmoni dalam permainan mereka. Meski tidak setenar Desire Doue atau Ousmane Dembele, ia adalah otak dari segalanya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Simfoni Sempurna di Final
Vitinha usai laga final Liga Champions 2024/2025 antara PSG lawan Inter Milan (c) AP Photo/Alexandra Beier
Final Liga Champions musim ini mempertemukan PSG dengan Inter Milan. Di laga sebesar itu, Vitinha menampilkan performa terbaiknya, sebuah simfoni indah dalam bentuk sepak bola.
Gol pembuka PSG lahir dari orkestrasi brilian sang gelandang. Melalui umpan presisi, ia menemukan Desire Doue di sisi kiri pertahanan Inter. Doue lantas mengirim assist manis yang disambut Achraf Hakimi untuk mengubah skor.
Vitinha. World-class player. 🇵🇹🥶 pic.twitter.com/YXH7MrDMns
— Ligue 1 English (@Ligue1_ENG) May 31, 2025
Gol ketiga PSG pun tak lepas dari peran Vitinha. Ia kembali menjadi inisiator serangan, kali ini juga diakhiri oleh Doue. Dari awal pergerakan hingga terciptanya gol, semua bermula dari kecerdasan Vitinha membaca ruang dan waktu.
Dia memang bukan pencetak gol, bukan pula langganan headline. Tapi dialah penggerak utama, sang dalang yang menghidupkan permainan.

|
3 Mei 2025


Angka Tak Pernah Bohong
Pelatih PSG Luis Enrique bersama Vitinha (kiri) dan Ousmane Dembele (kanan) memandangi trofi usai final Champions League kontra Inter Milan di Allianz Arena, Munich, Jerman, Sabtu, 31 Mei 2025 (c) AP Photo/Luca Bruno
Musim ini, Vitinha mencatatkan diri sebagai pemain dengan jumlah umpan sukses terbanyak di Liga Champions, 1.294 kali, berdasarkan data Squawka. Ia hanya terpaut enam umpan dari rekor sepanjang masa milik legenda Barcelona, Xavi Hernandez (1.299) pada musim 2012/2013.
Lebih impresif lagi, tingkat akurasi umpannya mencapai 93,63 persen. Dalam kompetisi seketat dan seintens Liga Champions, angka itu mencerminkan kualitas luar biasa.
Vitinha telah menjelma menjadi arsitek lini tengah sejati. Ia tahu kapan harus menahan bola, kapan mempercepat tempo, dan ke mana bola harus diarahkan. Semua ia lakukan dengan presisi.
Bukan Sekadar Wacana
Gelandang PSG, Vitinha. (c) AP Photo/Michel Euler
Dalam wawancaranya dengan PSG TV, Vitinha menggambarkan peran gelandang dengan cara yang dalam namun aplikatif. Ia bukan hanya menjalankan instruksi dari pelatih Luis Enrique, tetapi juga mengembangkan dan menyempurnakannya di lapangan.
“Salah satu kualitas penting bagi seorang gelandang adalah kemampuan mengendalikan tempo, memutuskan kapan harus mempercepat atau memperlambat permainan, bergerak ke kiri, ke kanan, maju, atau mundur,” kata Vitinha.
"Itulah yang ingin saya lakukan, dan itulah yang harus dilakukan pemain di posisi ini. Tidak cukup hanya dengan mengetahuinya atau mengatakannya; saya juga harus menunjukkannya dalam tindakan saya," tegasnya.
Dan musim ini, Vitinha telah membuktikannya. Tanpa banyak kata, tanpa gemerlap, hanya dengan kualitas murni. Ia adalah dirigen PSG—mengatur semuanya, tanpa perlu baton.