
Suporter PSG menyalakan suar usai Achraf Hakimi mencetak gol pertama tim di final Champions League melawan Inter Milan di Allianz Arena, Munich, Jerman, Sabtu, 31 Mei 2025 (c) AP Photo/Matthias Schrader
Bola.net – PSG mencatat sejarah dengan meraih gelar juara Liga Champions 2024/2025. Sayangnya, momen bersejarah ini tercoreng kerusuhan yang terjadi di ibu kota Prancis, Paris. Perayaan yang seharusnya menjadi ajang euforia justru menjadi kekacauan.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, menjadi salah satu tokoh yang paling keras mengecam insiden tersebut. Ia menilai bahwa kericuhan bukan disebabkan oleh suporter sejati, melainkan oleh kelompok yang disebutnya sebagai ‘gerombolan barbar’ yang sengaja menciptakan kerusuhan.
“Pendukung sejati PSG menikmati penampilan luar biasa tim mereka. Namun, orang-orang barbar justru turun ke jalan-jalan di Paris untuk berbuat onar dan memprovokasi aparat,” ujar Retailleau seperti dikutip dari BBC Sport.
“Ini sungguh tidak bisa diterima. Rasanya tidak masuk akal bahwa kita tidak bisa merayakan kemenangan tanpa dihantui ketakutan akan aksi brutal sekelompok preman yang tak menghargai siapa pun,” tambahnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Gas Air Mata, Mobil Terbakar, dan Ratusan Orang Diamankan
Suporter PSG menyalakan suar usai Achraf Hakimi mencetak gol pertama tim di final Champions League melawan Inter Milan di Allianz Arena, Munich, Jerman, Sabtu, 31 Mei 2025 (c) AP Photo/Matthias Schrader
Kepolisian Prancis menerjunkan sekitar 5.400 personel untuk mengamankan perayaan di berbagai titik strategis di Paris. Namun, jumlah tersebut ternyata belum mampu meredam gelombang massa yang tumpah ke jalan, khususnya di kawasan Champs-Elysees dan sekitar Arc de Triomphe.
Pasukan antihuru-hara terpaksa menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Laporan menyebutkan bahwa sedikitnya dua mobil dibakar di sekitar Parc des Princes, markas PSG.
“Para pelaku kerusuhan secara sengaja menciptakan kekacauan dan berulang kali menyerang polisi dengan melempar kembang api berukuran besar serta benda-benda lain,” demikian pernyataan resmi dari pihak kepolisian.
Ratusan orang dilaporkan ditangkap dalam kerusuhan ini. Kepala Kepolisian Paris, Laurent Nunez, menyampaikan bahwa meski jumlah korban luka lebih sedikit dibandingkan insiden sebelumnya, aksi vandalisme dan kekerasan tetap tidak bisa ditoleransi.
Insiden di Luar Paris: Suporter PSG Ditabrak Mobil
Suasana di Paris saat parade usai PSG menjadi juara Liga Champions musim 2024/2025 (c) AP Photo/Aurelien Morissard
Kerusuhan juga menjalar ke luar Paris. Di kota Grenoble, Prancis tenggara, sebuah mobil menabrak sekelompok pendukung PSG yang sedang merayakan kemenangan. Empat anggota dari satu keluarga mengalami luka-luka, dua di antaranya dalam kondisi serius.
Beruntung, pengemudi kendaraan tersebut langsung menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Berdasarkan penyelidikan awal, insiden ini diyakini bukan dilakukan secara sengaja.
Sementara itu, Nunez mengingatkan bahwa potensi bentrokan masih bisa terjadi, terutama menjelang parade resmi PSG. Ia menekankan bahwa masyarakat harus bisa membedakan antara suporter sejati dengan kelompok perusuh.
“Kami tidak akan pernah menormalisasi perilaku keji seperti ini. Kami akan selalu memberikan respons yang tegas,” tegas Nunez.
Sumber: BBC Sport