Paris yang Biasanya Romantis Berubah Mencekam: Kerusuhan Pecah Usai PSG Juara Liga Champions 2024/2025

Fans PSG di final Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Thomas Padilla

Bola.net – Kemenangan PSG di final Liga Champions 2024/2025 seharusnya menjadi momen paling bersejarah bagi klub. Namun, malam yang semestinya dipenuhi suka cita justru berubah menjadi lembaran muram.

Alih-alih menjadi pesta meriah, suasana Paris justru dipenuhi kabut gas air mata, teriakan kepanikan, serta kekacauan yang merambat dari satu ruas jalan ke jalan lainnya. Tragisnya, peristiwa ini bahkan memakan korban jiwa.

Pada Sabtu (31/5/2025) malam waktu setempat, PSG akhirnya mewujudkan mimpi besar yang telah lama mereka dambakan. Kemenangan dramatis atas Inter Milan di Munich mengantarkan Les Parisiens menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya.

Sontak, seluruh penjuru Paris menyambut keberhasilan ini dengan antusiasme luar biasa. Namun, euforia yang tercipta justru berujung petaka. Kawasan Champs-Elysees, yang biasanya menjadi pusat perayaan penuh kegembiraan, berubah menjadi arena bentrokan antara suporter dan aparat kepolisian.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.


1 dari 3 halaman

Perayaan Berubah Jadi Kerusuhan

Perayaan Berubah Jadi Kerusuhan

Suasana di Paris usai parade kesuksesan PSG juara Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Aurelien Morissard

Pada Minggu malam (1/6/2025), ribuan pendukung PSG memadati Champs-Elysees untuk mengikuti perayaan kemenangan klub kesayangan mereka. Sayangnya, suasana berubah drastis ketika kerumunan mulai bertindak anarkis.

Kepolisian antihuru-hara dikerahkan dalam jumlah besar setelah massa mulai melempar batu, botol, dan berbagai benda berbahaya ke arah petugas. Aparat pun merespons dengan tembakan gas air mata dan tindakan represif untuk mengendalikan situasi.

Sejumlah saksi mata mengaku mendengar suara tembakan. Kepolisian membenarkan bahwa senjata api dikeluarkan untuk membubarkan kelompok yang diketahui membawa senjata tajam, termasuk batang besi dan batu bata.

Rekaman video yang tersebar di media sosial memperlihatkan warga sipil terjebak di tengah kerusuhan. Bahkan, ada mobil yang menjadi sasaran lemparan saat melintas di tengah kerumunan.

2 dari 3 halaman

Dua Korban Jiwa, Polisi dalam Kondisi Kritis

Dua Korban Jiwa, Polisi dalam Kondisi Kritis

Suporter PSG menyalakan suar usai Achraf Hakimi mencetak gol pertama tim di final Champions League melawan Inter Milan di Allianz Arena, Munich, Jerman, Sabtu, 31 Mei 2025 (c) AP Photo/Matthias Schrader

Kekacauan tidak hanya terjadi di Paris. Di Dax, seorang remaja berusia 17 tahun meregang nyawa akibat ditikam saat berada di zona fans resmi. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Satu korban jiwa lainnya dilaporkan di Paris. Seorang pria kehilangan nyawa akibat kecelakaan fatal saat mengendarai skuter di tengah perayaan.

Sementara itu di Coutances, seorang petugas polisi mengalami luka serius akibat ledakan petasan. Ia kini dalam kondisi koma dan masih menjalani perawatan intensif karena cedera pada kepala dan mata.

Insiden tragis juga terjadi di Grenoble, ketika sebuah mobil yang melakukan aksi berbahaya di jalur trem menabrak satu keluarga muda. Empat orang mengalami luka berat, tiga di antaranya harus menjalani perawatan intensif.

3 dari 3 halaman

Pemerintah Kecam Keras Aksi Brutal

Pemerintah Kecam Keras Aksi Brutal

Fans PSG di final Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Thomas Padilla

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, turut bereaksi terhadap peristiwa ini. Ia mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi dan menyebut para pelaku sebagai “barbar.”

“Pendukung sejati PSG merayakan kemenangan timnya dengan penuh kebanggaan. Namun sekelompok barbar justru turun ke jalan untuk membuat kekacauan dan menyerang petugas,” ujar Retailleau lewat unggahan di platform X.

Ia juga menyampaikan solidaritas dan dukungan kepada para petugas yang menjadi korban dalam insiden tersebut, sembari menegaskan pentingnya menjaga ketertiban. Retailleau menekankan bahwa sepak bola seharusnya menjadi ajang pemersatu, bukan pemicu perpecahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *