UEFA Akan Ubah Aturan Keunggulan Kandang di Liga Champions Musim Depan, Apa Dampaknya?

Trofi Liga Champions dipajang saat final antara PSG vs Inter Milan di Allianz Arena, Munich, 1 Juni 2025. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Bola.net – UEFA akan melakukan perubahan terkait aturan keunggulan kandang dalam fase knockout Liga Champions mulai musim depan. Perubahan ini dilakukan setelah tim berperingkat lebih tinggi dianggap dirugikan di babak knockout musim ini.

Di musim 2024/2025, klub yang finis di peringkat delapan besar fase liga dijamin memainkan leg kedua babak 16 besar di kandang sendiri. Namun, pada perempat final dan semifinal, UEFA menggunakan undian terbuka.

Di semifinal, PSG (peringkat 15) dan Inter Milan (peringkat 4) mendapatkan hak bermain leg kedua di kandang. Padahal, lawan mereka, Arsenal dan Barcelona, finis lebih tinggi di fase liga.

Mulai musim depan, tim dengan peringkat lebih tinggi di fase liga akan otomatis mendapatkan hak bermain leg kedua di kandang sendiri. Aturan ini berlaku untuk semua babak knockout, termasuk perempat final dan semifinal.

Menurut laporan ESPN, perubahan ini disetujui dalam rapat komite kompetisi klub UEFA sebelum final Liga Champions. Tujuannya untuk memberikan keadilan lebih bagi tim yang konsisten di fase liga.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.


1 dari 2 halaman

Detail Perubahan Aturan yang Diterapkan

Detail Perubahan Aturan yang Diterapkan

Vitinha merayakan gelar juara Liga Champions 2024/2025 yang diraih bersama PSG (c) AP Photo/Luca Bruno

Sistem baru ini menghapus undian acak untuk menentukan urutan kandang-tandang di babak knockout. Kini, performa di fase liga menjadi penentu utama siapa yang berhak bermain leg kedua di kandang.

Tim yang finis lebih tinggi di fase grup akan selalu memainkan leg kedua di stadion mereka sendiri. Hal ini diharapkan dapat mengurangi keuntungan yang tidak adil bagi tim berperingkat rendah.

Musim ini, PSG dan Inter yang finis lebih rendah justru mendapat keuntungan bermain leg kedua di kandang. Keduanya akhirnya lolos ke final dengan PSG keluar sebagai juara.

Perubahan ini juga akan diterapkan di Liga Europa dan UEFA Conference League. UEFA ingin menciptakan keseragaman aturan di semua kompetisi elit Eropa.

2 dari 2 halaman

Dampak Perubahan bagi Kompetisi dan Tim

Dampak Perubahan bagi Kompetisi dan Tim

Pelatih PSG Luis Enrique (kanan) dan Ousmane Dembele (kiri) merayakan dengan trofi usai memenangkan final Champions League kontra Inter Milan di Allianz Arena, Munich, Jerman, Sabtu, 31 Mei 2025 (c) AP Photo/Matthias Schrader

Aturan baru ini membuat peringkat fase liga semakin krusial. Tim tidak hanya berjuang untuk lolos, tetapi juga harus finis setinggi mungkin demi keuntungan di babak knockout.

Contohnya, Liverpool dan Barcelona yang finis di dua besar musim ini akan dijamin selalu bermain leg kedua di kandang. Ini menjadi keuntungan psikologis dan taktis yang besar.

Dalam rapat itu, beberapa usulan perubahan lain, seperti penghapusan extra time atau larangan tim satu negara bertemu di playoff, ditolak. UEFA memilih fokus pada penyempurnaan sistem keunggulan kandang terlebih dahulu.

Dengan aturan baru ini, diharapkan kompetisi menjadi lebih adil. Tim terbaik akan mendapat reward sesuai konsistensi mereka sepanjang musim.

Sumber: ESPN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *