
Aksi Khvicha Kvaratskhelia di laga PSG vs Aston Villa di Parc des Princes, Kamis (10/04/2025). (c) AP Photo/Thibault Camus
Bola.net – PSG mempertontonkan mentalitas dan kualitasnya di panggung Liga Champions. Bertindak sebagai tuan rumah leg pertama babak perempat final, mereka menaklukkan Aston Villa dengan skor meyakinkan 3-1.
Kemenangan ini tidak datang dengan mudah. Morgan Rogers sempat membuat tim tamu unggul lebih dulu pada menit ke-35.
Namun, PSG merespons dengan mental juara. Tiga gol balasan dari Desire Doue, Khvicha Kvaratskhelia, dan Nuno Mendes menyegel hasil positif bagi Les Parisiens.
Kvaratskhelia tampil luar biasa. Dalam laga ini, dia menjadi mimpi buruk bagi Aston Villa. Bagi sang wakil Inggris, bertemu dengan winger asal Georgia ini, yang tersisa hanyalah kekalahan.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Kvaratskhelia dan Ritme yang Menyulut Revolusi
Skuad PSG merayakan gol Khvicha Kvaratskhelia ke gawang Aston Villa di Parc des Princes, Kamis (10/04/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Aurelien Morissard
Penampilan Khvicha Kvaratskhelia layaknya konduktor dalam orkestra serangan PSG. Dia mengatur tempo, mengatur ruang, dan menyulut semangat.
Golnya pada babak kedua menjadi titik balik emosi di Parc des Princes. Ini bukan hanya karena skornya, tetapi juga cara dia mencetaknya.
Dengan tenang, dia mempermainkan waktu di kotak penalti lawan. Sebuah sentuhan penuh seni yang menuai pujian dari pengamat teknis UEFA.

|
19 April 2025



|
12 April 2025


Tanpa Bola, Gerakan yang Berbicara
Winger PSG, Khvicha Kvaratskhelia. (c) AP Photo/Aurelien Morissard
Kontribusi Kvaratskhelia bukan hanya soal gol dan assist. Dia terus bergerak, membuka ruang, dan menarik perhatian pemain belakang Aston Villa.
Setiap pergerakannya mengundang respon dari lawan. Efek dominonya menciptakan celah bagi rekan setim untuk dimanfaatkan.
Pengamat UEFA menilai bahwa setiap aksi Kvaratskhelia dilakukan dengan niat dan kualitas, baik saat membawa bola maupun ketika melepasnya.
Malam Magis di Paris
Khvicha Kvaratskhelia berduel dengan Matty Cash dalam laga leg pertama perempat final Liga Champions antara PSG vs Aston Villa, Kamis (10/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus
Pemain asal Georgia ini tak hanya mencatatkan statistik hebat. Dia menghadirkan rasa, kesan, dan cerita dalam setiap aksinya.
Golnya menjadi penanda kehadiran seorang seniman di antara para pekerja keras lapangan hijau. Sebuah mahakarya dalam 90 menit.
Malam itu, Kvaratskhelia tidak sekadar bermain bola. Dia menari, melukis, dan meninggalkan jejak di hati publik Parc des Princes.
Menuju Leg Kedua Bermodal Kepercayaan Diri Penuh
Desire Doue (kiri) merayakan gol pertama PSG dalam laga leg pertama perempat final Liga Champions melawan Aston Villa, Kamis (10/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus
Dengan keunggulan dua gol, PSG membawa bekal berharga ke leg kedua. Performa impresif Kvaratskhelia memberi mereka dorongan moral ekstra.
Aston Villa jelas belum menyerah. Namun, mereka kini tahu bahwa PSG tak lagi hanya tentang nama besar, tapi juga kualitas yang menyatu.
Di tengah kilau bintang-bintang PSG, Khvicha Kvaratskhelia menjadi yang bersinar paling terang malam itu.
Sumber: UEFA